LANDASAN PENDIDIKAN
- Pengertian Landasan Penddikan
Secara leksikal, landasan berarti tumpuan, dasar atau alas, karena
itu landasan merupakan tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar
pijakan. Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat bersifat material
(contoh: landasan pesawat terbang); dapat pula bersifat konseptual
(contoh: landasan pendidikan). Landasan yang bersifat koseptual
identik dengan asumsi, adapun asumsi dapat dibedakan menjadi
tiga macam asumsi, yaitu aksioma, postulat dan premis
tersembunyi.
Pendidikan antara lain dapat dipahami dari dua sudut pandang,
pertama dari sudut praktek sehingga kita mengenal istilah praktek
pendidikan, dan kedua dari sudut studi sehingga kita kenal istilah
studi pendidikan.
Praktek pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok
- orang atau lembaga dalam membantu individu atau sekelompok
- orang untuk mencapai tujuan pedidikan. Kegiatan bantuan dalam
praktek pendidikan dapat berupa pengelolaan pendidikan (makro
maupun mikro), dan dapat berupa kegiatan pendidikan (bimbingan,
pengajaran dan atau latihan).
Studi pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang
dalam rangka memahami pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa landasan
pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau
titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi
pendidikan.
- Tujuan Landasan Pendidikan
——————————————————————————————————–
- Fungsi Landasan Pendidikan
Misi utama mata kuliah landasan-landasan pendidikan dalam
pendidikan tenaga kependidikan tidak tertuju kepada
pengembangan aspek keterampilan khusus mengenai pendidikan
sesuai spesialisasi jurusan atau program pendidikan, melainkan
tertuju kepada pengembangan wawasan kependidikan, yaitu
berkenaan dengan berbagai asumsi yang bersifat umum tentang
pendidikan yang harus dipilih dan diadopsi oleh tenaga
kependidikan sehingga menjadi cara pandang dan bersikap dalam
rangka melaksanakan tugasnya.
Berbagai asumsi pendidikan yang telah dipilih dan diadopsi oleh
seseorang tenaga kependidikan akan berfungsi memberikan dasar
rujukan konseptual dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi
pendidikan yang dilaksanakannya. Dengan kata lain, fungsi
landasan pendidikan adalah sebagai dasar pijakan atau titik tolak
praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
HAKEKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA
PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
- Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
- Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
- yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
- Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
- Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
- Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
- Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
- Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
- 2. PSIKOLOGI DAN HUKUM PERKEMBANGAN ANAK (MANUSIA)
Psikologi adalah suatu ilmu yang menyelidiki serta mempelajari sikap, tingkah laku atau aktivitas-aktivitas di mana sikap, tingkah laku, atau aktivitas-aktivitas itu sebagai manifestasi hidup kejiwaan. Objek Psikologi adalah Jiwa.
Bidang garapan Psikologi :
a. | Psikologi Teoritis | |
1). | Psikologi Umum | |
2). | Psikologi Khusus | |
|
||
b. | Psikologi Praktis | |
1). | Psikodiagnostik | |
2). | Psikologi Klinis dan Bimbingan Psikologis | |
3). | Psikologi Perusahaan | |
4). | Psikologi Pendidikan |
Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk irnitasi yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan, lingkungan, dan manusia itu sendiri.
Fase-fase perkembangan menurut beberapa ahli psikologi :
a. | Menurut Aristoteles | |
1). | 0,0-7,0 : masa anak kecil | |
2). | 7,0-14,0 : masa anak | |
3). | 14,0-21,0 : masa remaja | |
b. | Menurut Mantessori | |
1). | 0,0-7,0 : periode penemuan dan pengaturan dunia luar. | |
2). | 7,0-12,0 : periode rencana abstrak | |
3). | 12,0-18,0 : periode penemuan diri dan kepekaan sosial | |
4). | 18,0- : periode pendidikan tinggi | |
c. | Menurut Comenius | |
1). | 0,0-6,0 : scola matema | |
2). | 6,0-12,0 : scolavernatulata | |
3). | 12,0-18,0 : scola latina | |
4). | 18,0-24,0 : acodemia | |
d. | Menurut J.J Rousseau | |
1) | 0,0-2,0 : masa asuhan | |
2). | 2,0-12,0 : masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera | |
3). | 12,0-15,0 : masa pendidikan akal. | |
4). | 15,0-20,0 : masa pembentukan watak dan pendidikan agama | |
e. | Menurut Oswald Kroch | |
1). | masa anak-anak | |
2). | masa bersekolah | |
3). | masa kematanga. | |
f. | Menurut Elizabeth B. Hurlock | |
1). | periode pre natal | |
2). | masa oral | |
3). | masa bayi | |
4). | masa anak-anak | |
5). | masa pubertas |
Hukum tempo perkembangan menyatakan bahwa tiap-tiap anak memiliki tempo perkembangan yang berbeda. Anak juga memiliki masa peka, yaitu suatu masa di mana suatu organ atau unsur psikologis anak mengalami perkembangan yang sebaik-baiknya.