Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah. Kecerdasan buatan dalam bahasa Inggris adalah artificial intelligence (inteligensi artifisial) atau disingkat AI.
Jadi kesimpulannya, kecerdasan tadi masuk ke dalam komputer agar mereka dapat melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan manusia. Kecerdasan buatan memungkinkan mesin untuk belajar dari pengalaman, menyesuaikan input-input baru dan melaksanakan tugas seperti manusia.
Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer, logika kabur, jaringan saraf tiruan dan robotika.
Bahkan, banyak jenis pekerjaan yang kelihatannya sulit jika hanya mengandalkan kecerdasan manusia, tapi justru komputer dengan mudah mengerjakannya berkat kecerdasan buatan. Misalnya, menyelesaikan persamaan integral yang super-rumit, atau bermain catur dengan tingkat setara dengan para grandmaster catur tingkat dunia.
Tapi sebaliknya, banyak hal yang kayaknya gampang mudah bagi manusia, tapi komputer kesulitan mengaplikasikan kecerdasan buatan. Misalnya, sudah ada robot yang bisa bermain sepakbola, tapi tingkatannya masih jauh di bawah para pemain sepakbola profesional.
Sejarah Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan bisa dibilang bermula pada abad ke-17, ketika Blaise Pascal menemukan mesin penghitung pertama. Ini terus berlanjut hingga Warren McCulloch dan Walter Pitts meletakkan fondasi untuk jaringan saraf pada 1943.
Hal itu memicu perkembangan pesat dalam kecerdasan buatan pada 1950-an. Pada 1956, istilah “artificial intelligence” pertama kali muncul, diciptakan oleh John McCarthy, ilmuwan komputer yang juga menemukan bahasa pemrograman Lisp.
Pada dekade yang sama, Alan Turing memperkenalkan Turing Test alias imitation game, sebuah cara untuk menguji kemampuan mesin apakah mereka dapat melakukan perilaku yang setara, atau tidak bisa dibedakan dari perilaku manusia.
Melompat ke tahun 1990-an, kecerdasan buatan semakin populer karena sudah diimplementasikan ke dalam ilmu komputer dan psikologi. Pada 1997, komputer permainan catur Deep Blue berhasil mengalahkan juara catur dunia saat itu, Garry Kasparov asal Rusia.
Manfaat Kecerdasan Buatan
1. Efisiensi Waktu
Salah satu manfaat artificial intelligence yang paling besar adalah efisiensi waktu. Contohnya adalah fitur-fitur terbaru pada aplikasi penyunting foto seperti Adobe Photoshop yang kini marak menggunakan AI. Dengan mudah, kamu bisa menghilangkan jerawat pada wajah obyek fotomu, mengganti warna langit menjadi sunset yang indah, dan sebagainya. Kita memang bisa menggunakannya secara manual, tapi tentunya itu makan banyak waktu.
2. Meningkatkan Produktivitas
Dengan adanya efisiensi waktu, otomatis produktivitas kita juga akan meningkat. Misalnya contoh penyunting foto tadi, dengan adanya fitur-fitur tersebut kamu bisa lebih fokus pada pekerjaan lain yang lebih penting.
3. Meminimalisir Kesalahan Manusia
Dalam bidang kerja berat seperti kesehatan, industri pertambangan, luar angkasa, dan sebagainya, adanya AI sangat membantu dalam meminimalisir kesalahan manusia. Contohnya, NASA mengirim robot ke luar angkasa untuk melakukan tugas yang berbahaya bagi manusia.
4. Otomatisasi Tugas Berulang
Jika setiap hari kamu melakukan tugas yang sama berulang-ulang, pasti akan bosen gak sih? Nah, ini menjadi salah satu manfaat artificial intelligence. Serahkan saja pada AI. Misalnya, fitur filter spam pada surel kamu. Rasanya malas jika kita harus menghapus email sampah secara satu persatu. Untungnya, layanan surel bisa mengenali spam dan menghapusnya sehingga surel tersebut bahkan tidak perlu kita lihat.
5. Hiburan
Sering main gim? Dalam video gim, kecerdasan buatan bisa menjadi kawan kita, bisa juga menjadi musuh kita. Coba deh kamu main gim, pasti kamu akan paham soal manfaat artificial intelligence yang satu ini.
6. Meningkatkan Taraf Hidup Manusia
Manfaat artificial intelligence yang satu ini merupakan kesimpulan dari manfaat-manfaat di atas. Dengan adanya AI, taraf kehidupan kita bisa semakin naik menuju dunia yang lebih mantap untuk generasi mendatang.